Tampilkan postingan dengan label Material. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Material. Tampilkan semua postingan

MATERIAL BAJA KARBON

03.23 Add Comment
Baja karbon adalah paduan antara Fe dan C dengan kadar C sampai 2,14%. Sifat-sifat mekanik baja karbon tergantung dari kadar C yang dikandungnya. Setiap baja termasuk baja karbon sebenarnya adalah paduan multi komponen yang disamping Fe selalu mengandung unsur-unsur lain seperti Mn, Si, S, P, N, H, yang dapat mempengaruhi sifat-sifatnya.
Baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian menurut kadar karbon yang dikandungnya, yaitu baja karbon rendah dengan kadar karbon kurang dari 0,25 %, baja karbon sedang mengandung 0,25 – 0,6 % karbon.dan baja karbon  tinggi yang mengandung 0,6 – 1,7 % karbon.

1. Baja Karbon Rendah                                      
Baja karbon rendah mengandung unsure karbon antara 0 - 0,25 % karbon. Baja ini bersifat Lunak, liat dan ulet. Hal ini dapat terjadi karena adanya unsur ferit yang terdapat pada baja tersebut. (Gafur, 2006).
Baja karbon rendah cukup banyak digunakan dalam bentuk industri, karena beberapa sifatnya adalah mampu bentuk yang baik, selain itu juga baja karbon rendah dapat digunakan untuk keperluan dalam pembentukan bodi kendaraan, dimana kandungan karbon yang dipakai untuk ini 0,05%C, sedangkan untuk keperluan konstruksi jembatan, baut dan paku keeling, kandungan karbonnya yaitu 0,15 – 0,3 % C.

2. Baja Karbon Sedang
 Baja ini mengandung karbon antara 0,25% – 0,50 % C .Baja karbon sedang ini memiliki sifat hampir sama dengan baja karbon rendah. Kekerasan dan Kekuatan dari baja karbon sedang ini bersifat menengah yaitu diantara baja karbon rendah dan baja karbon tinggi.
Baja karbon sedang ini sering digunakan untuk pembuatan rel kereta api, poros, roda gigi, dan beberapa suku cadang yang mempunyai kekuatan yang cukup tinggi atau dengan kekuatan sedang sampai tinggi . (Gafur, 2006)

3. Baja Karbon Tinggi
 Baja karbon tinggi ialah baja yang mengandung kerbon antara 0,5% –1,7%. Baja ini mempunyai sifat yang keras dan kuat, sehingga sering digunakan untuk membuat alat yang memerlukan kekerasan dan kekuatan yang sangat tinggi atau untuk alat yang bersifat sebagai penahan beban yang besar seperti pegas mobil, mata pahat, kikir, dan bagian – bagian yang harus tahan terhadap gesekan. Dengan sifat tersebut menyebabkan baja karbon tinggi ini memiliki sifat getas dan mudah patah.


SEJARAH MATERIAL BAJA

03.20 1 Comment

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, Bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians dan Asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya. Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi. Tahun 400 – 500 SM, Baja sudah ditemukan penggunaannya di Eropa. Tahun 250 SM, Bangsa India menemukan cara membuat baja. Tahun 1000 M, Baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja Damaskus. 1300 M, Rahasia pembuatan baja damaskus hilang.1700 M, Baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di Eropa.
        Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuang untuk bentang lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777 – 1779. Dalam kurun waktu 1780 – 1820, dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan berbentuk lengkungan dengan balok – balok utama dari potongan – potongan besi tuang indivudual yang membentuk batang – batang atau kerangka (truss) konstruksi. Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan – jembatan suspensi sampai sekitar tahun 1840.
Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanya yang penting adalah Brittania Bridge diatas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846 – 1850. Jembatan ini menggunakan gelagar –gelagar tubular yang membentang sepanjang 230 – 460 – 460 – 230 ft (70 – 140 – 140 – 70 m) dari pelat dan profil siku besi tempa.
Proses canai (rolling) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi tempa telah semakin banyak digunakan. Batang – batang mulai dicanai pada skala industrial sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk – I menjelang tahun 1870-an.
Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter Bessemer (1870) serta tungku siemens-martin semakin memperluas penggunaan produk – produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besi tempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telah memiliki tegangan leleh dari24 000 sampai dengan 100 000 pounds per square inch, psi (165 sampai 690 MPa), dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.
Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat.


Mengenai Blog Ini

EdukatifSains

Edukatif Sains berisi informasi pengetahuan tentang Belajar Bahasa Inggris dan Ilmu Teknik.